Artefak bersejarah dari konstruksi MRT akan dipamerkan ke publik
Jakarta (ANTARA) - Beragam artefak atau benda bersejarah yang ditemukan saat penggalian konstruksi MRT Fase 2A akan dipamerkan kepada masyarakat di gedung pusat informasi bagi pengunjung (visitor center).
Sekitar 25 objek diduga cagar budaya tersebut, kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, saat ini sudah dipajang di sebuah meja etalase di ruang galeri "visitor center" yang telah dibangun oleh PT MRT Jakarta Perseroda.
Namun demikian, pameran benda bersejarah untuk publik tersebut masih menunggu kebijakan dari Kawasan Monumen Nasional yang saat ini masih ditutup untuk masyarakat umum sejak pandemi COVID-19.
"Untuk dipamerkan publik masih menunggu kebijakan dari Monas, karena 'visitor center' itu berada di dalam Kawasan Monas," katanya.
Puluhan artefak ditemukan di 14 titik penggalian di sepanjang kawasan konstruksi MRT Fase 2A, yakni mencakup bawah tanah Jalan MH. Thamrin dan sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca juga: Pembangunan Stasiun MRT Thamrin-Monas capai 16 persen
Baca juga: Berlaku mulai Senin, MRT kembali ubah jam operasional
Baca juga: Anies: MRT Fase 2 ikhtiar bangun kawasan Kota Tua
Ragam dari artefak tersebut, seperti tulang sendi dan gigi bovidae (hewan pemamah biak, seperti kerbau, antelop, bison), fragmen keramik China, fragmen keramik Eropa, peluru, botol tembikar, hingga koin Belanda. Artefak tersebut diperkirakan berasal dari abad 18 sampai 20 Masehi.
Puluhan artefak tersebut ditemukan saat tim melakukan ekskavasi atau penggalian di kawasan Cagar Budaya, mulai dari Menara Jam Thamrin, depan Kementerian Agama, bagian selatan Jalan Kebon Sirih, depan Wisma Mandiri, Kementerian ESDM, hingga pelataran air mancur menari.
Sebelumnya, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan bahwa BUMD tersebut membangun pusat informasi bagi pengunjung atau "visitor center" di dua kawasan, yakni di dekat Pintu Masuk Monas dan Kawasan Kota Tua.
Saat ini, MRT Jakarta telah menyelesaikan pembangunan "visitor center" di Monas yang berisi informasi terkait proyek konstruksi MRT Fase 2, maket dan temuan artefak yang ditampilkan dalam ruang galeri.
"Apa yang bisa ditemukan di 'visitor center', semua mengenai 'project information', progress MRT Fase 2, di dalam situ bisa dilihat maketnya, ada display temuan cagar budaya juga sebagai alat edukasi masyarakat," kata Silvia.
Baca juga: DKI tetapkan jalur MRT koridor Kota-Ancol Barat
Baca juga: Tim arkeolog beberkan temuan eskavasi di jalur Fase 2A MRT Jakarta
Sekitar 25 objek diduga cagar budaya tersebut, kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo kepada ANTARA di Jakarta, Kamis, saat ini sudah dipajang di sebuah meja etalase di ruang galeri "visitor center" yang telah dibangun oleh PT MRT Jakarta Perseroda.
Namun demikian, pameran benda bersejarah untuk publik tersebut masih menunggu kebijakan dari Kawasan Monumen Nasional yang saat ini masih ditutup untuk masyarakat umum sejak pandemi COVID-19.
"Untuk dipamerkan publik masih menunggu kebijakan dari Monas, karena 'visitor center' itu berada di dalam Kawasan Monas," katanya.
Puluhan artefak ditemukan di 14 titik penggalian di sepanjang kawasan konstruksi MRT Fase 2A, yakni mencakup bawah tanah Jalan MH. Thamrin dan sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca juga: Pembangunan Stasiun MRT Thamrin-Monas capai 16 persen
Baca juga: Berlaku mulai Senin, MRT kembali ubah jam operasional
Baca juga: Anies: MRT Fase 2 ikhtiar bangun kawasan Kota Tua
Ragam dari artefak tersebut, seperti tulang sendi dan gigi bovidae (hewan pemamah biak, seperti kerbau, antelop, bison), fragmen keramik China, fragmen keramik Eropa, peluru, botol tembikar, hingga koin Belanda. Artefak tersebut diperkirakan berasal dari abad 18 sampai 20 Masehi.
Puluhan artefak tersebut ditemukan saat tim melakukan ekskavasi atau penggalian di kawasan Cagar Budaya, mulai dari Menara Jam Thamrin, depan Kementerian Agama, bagian selatan Jalan Kebon Sirih, depan Wisma Mandiri, Kementerian ESDM, hingga pelataran air mancur menari.
Sebelumnya, Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan bahwa BUMD tersebut membangun pusat informasi bagi pengunjung atau "visitor center" di dua kawasan, yakni di dekat Pintu Masuk Monas dan Kawasan Kota Tua.
Saat ini, MRT Jakarta telah menyelesaikan pembangunan "visitor center" di Monas yang berisi informasi terkait proyek konstruksi MRT Fase 2, maket dan temuan artefak yang ditampilkan dalam ruang galeri.
"Apa yang bisa ditemukan di 'visitor center', semua mengenai 'project information', progress MRT Fase 2, di dalam situ bisa dilihat maketnya, ada display temuan cagar budaya juga sebagai alat edukasi masyarakat," kata Silvia.
Baca juga: DKI tetapkan jalur MRT koridor Kota-Ancol Barat
Baca juga: Tim arkeolog beberkan temuan eskavasi di jalur Fase 2A MRT Jakarta
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Comments
Post a Comment